TAKUT
Aku takut....
Bila malam gelap
Terbayang monster di anganku
Aku takut....
Bila papaku marah
Tanduknya menyeringai
Tepat seperti banteng
Yang kan menyerudukku
Bila ku tak berdoa
Aku takut....
Bila melihat fakir miskin
Yang apabila itu aku
Aku sedih karena malas belajar
Malas dan bodoh
Sehingga aku hanya bisa meminta
Dan membenani orang-orang disekitarku
Karena ku tak bermanfaat bagi banyak orang
Aku takut...
Bila melihat api
Dan membayangi itu membakar tubuhku
Karena kutakut
Suatu hari nanti
Bukan api itu yang ku takutkan
Tapi api neraka yang kan melahapku
Bila kulupa akan diri-Mu
Aku takut....
Karena ku yakin
Takut itu baik
AURAMU
Malam ini kurasa ada kehangatanJiwa terang menyelimuti angan
menyusuri indahnya jalan
Dibayangi cantiknya rembulan
Namun tanpa dirimu
Bukan refleksi semu
Terangi kalbu
Angankan debu
Dimalam itu
Ada auramu
Kalbumu
Cerminkan hidupmu
Kubahagia ada disisimu
Tak tertahankan waktu berlalu
Karena auramu indahkan duniaku
Terangi hati tentramkan kalbu
Auramu kan kujaga slalu
terangi dunia yang kian tak menentu
Hanya auramu
Cahaya rembulan takkan mengalahkanmu
TERANG
Kumenatap mentariYang kini menari
Diantara indahnya hari
Dan kian menyinari
Terangnya sanubari
Kubahagia pagi tak segelap malam
Yang membuatku kelam
Pada kalbuku selam
Susuri lautan terdalam
Hingga membuatku karam
Di tengah gelapnya malam
Jadilah terang di tempat yang gelap
Jangan jadilah terang di tempat yang terang
Jadilah harapan ketika terlelap
Jangan jadilah harapan ketika kau jarang
Ku pastikan jawaban kan datang
Bagi kalbu yang terang
Tak karam di tepi karang
Ku pastikan jawaban tak kan datang
Bagi kalbu yang garang
Tak kurang akan karam
Harapan bukan sekedar geram
Harapan bukan sekedar karam
Harapan kan datang
Bagi sanubari yang terang
Ditengah gelapnya malam